KONSEP BENTUK dalam ARSITEKTUR
KONSEP dalam ARSITEKTUR
Suatu ide gagasan atau pernyataan yang di yakinin dapat menerangkan / menjelaskan suatu gejala yang telah di uji maupun belum diuji.
Dapata di pengaruhi oleh :
- Pengalaman individu
- Kedalaman dalam penyelesaian
- Cakupan teori-2 (disiplin ilmu)
- Kekuatan sudut pandang konsep (iman)
- Informasi populer.(up date)
Ada 5 Konsep Bentuk dalam Arsitektur
1. ANALOGI
merupakan Konsep yang berdasarkan pada "kemiripan secara visual" dengan sesuatu yang lain, bisa bangunan lain, hal-hal yang terdapat pada alam, maupun benda-benda hasil buatan tangan maupun pemikiran manusia.
Desain analogi memerlukan penggunaan beberapa medium sebagai sebuah gambaran untuk menerjemahkan keaslian kedalam bentuk-bentuk barunya. Seperti halnya gambar, model, atau program computer akan digunakan sebagai contoh gambaran dasar bagi seorang desainer demi memudahkan jalannya proses desain.
Dengan demikian suatu desain akan mengalami transformasi analogical ketika desain tersebut memiiki kriteria penggambaran tentang sesuatu hal. Hal ini dapat berupa benda, watak ataupun suatu kejadian.
Desain analogical pada prinsipnya adalah menggambarkan visual analogi ke dalam solusi "permasalahan desain"...
contoh-contohnya...
Monumen Perjuangan Rakyat (Jawa Barat)
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat merupakan analogi transformasi
dari beberapa bambu runcing, yang menggambarkan senjata yang digunakan pribumi
tatkala melawan penjajahan di Indonesia pada masanya.
Museum Tsunami Aceh
Merupakan transformasi dari bangunan rumah tradisional masyarakat Aceh, prinsip dasar rumah panggung Aceh diambil sebagai analogi dasar massa bangunan.
Dengan konsep rumah panggung, bangunan ini juga dapat berfungsi sebagai
sebuah escape hill sebuah taman berbentuk bukit yang dapat dijadikan sebagai
salah satu antisipasi lokasi penyelamatan jika seandainya terjadinya banjir dan
bencana tsunami di masa yang akan datang.
http://dveraux.blogspot.co.id/2015/01/analogi-konsep-desain-arsitektur.html
2.METAFORA
Metafora memiliki arti sebagai hubungan yang terjadi antara dua benda atau lebih yang bersifat abstrak dan dapat mengidentifikasi pola hubungan tersebut secara sejajar. Metafora menjadi suatu konsep rancangan arsitektur yang yang memberikan keleluasaan imajinasi bagi arsitek dalam perancangan arsitektur.
Menurut Anthony C. Antoniades (1990) dalam Poetic of Architecture: Theory of Design, mengidentifikasi metafora arsitektur ke dalam tiga kelompok, yaitu:
a. Metafora abstrak (intangible metaphor)
Rancangan arsitektur yang mengacu kepada hal-hal yang bersifat abstrak dan tidak dapat dibendakan, misalnya: sosial, budaya, kondisi manusia. Rancangan arsitektur yang menggunakan metafora ini adalah Nagoya City Art Museum karya Kisho Kurokawa yang membawa unsur sejarah dan budaya didalamnya.
a. Metafora abstrak (intangible metaphor)
Rancangan arsitektur yang mengacu kepada hal-hal yang bersifat abstrak dan tidak dapat dibendakan, misalnya: sosial, budaya, kondisi manusia. Rancangan arsitektur yang menggunakan metafora ini adalah Nagoya City Art Museum karya Kisho Kurokawa yang membawa unsur sejarah dan budaya didalamnya.
b. Metafora konkrit (tangible metaphor)
Rancangan arsitektur yang mengacu kepada benda-benda nyata dan dapat dirasakan secara visual. Rancangan yang menggunakan metafora ini adalah Stasiun TGV karya Calatrava yang menerjemahkan bentuk burung terbang kedalam bangunan.
Rancangan arsitektur yang mengacu kepada benda-benda nyata dan dapat dirasakan secara visual. Rancangan yang menggunakan metafora ini adalah Stasiun TGV karya Calatrava yang menerjemahkan bentuk burung terbang kedalam bangunan.
c. Metafora kombinasi (combined metaphor)
Rancangan arsitektur yang memiliki metafora abstrak dan konkrit didalamnya. Rancangan arsitektur yang menggunakan metafora ini adalah EX Plaza Indonesia karya Budiman Hendropurnomo yang menjadikan gaya kinetik pada sebuah mobil sebagai konsepnya, yang diterjemahkan menjadi gubahan masa lima kotak yang miring sebagai ekspresi gaya kinetik mobil, kolom-kolom penyangganya sebagai ban mobil.
Rancangan arsitektur yang memiliki metafora abstrak dan konkrit didalamnya. Rancangan arsitektur yang menggunakan metafora ini adalah EX Plaza Indonesia karya Budiman Hendropurnomo yang menjadikan gaya kinetik pada sebuah mobil sebagai konsepnya, yang diterjemahkan menjadi gubahan masa lima kotak yang miring sebagai ekspresi gaya kinetik mobil, kolom-kolom penyangganya sebagai ban mobil.
Metafora Gender dalam Arsitektur
Arsitektur dapat menjadi suatu media komunikasi massal, pesan-pesan yang disampaikan ini juga banyak menyampaikan masalah sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu masalah sosial yang diangkat dalam arsitektur yaitu gender. Selain makhluk hidup biasa, arsitektur juga terbagi atas dua gender, yaitu gender pria dan wanita .
A. Gender Pria
Gender ini diwakili oleh bangunan berbentuk kotak-kotak, yang memiliki kesan solid, kuat, dan kaku.
Arsitektur dapat menjadi suatu media komunikasi massal, pesan-pesan yang disampaikan ini juga banyak menyampaikan masalah sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu masalah sosial yang diangkat dalam arsitektur yaitu gender. Selain makhluk hidup biasa, arsitektur juga terbagi atas dua gender, yaitu gender pria dan wanita .
A. Gender Pria
Gender ini diwakili oleh bangunan berbentuk kotak-kotak, yang memiliki kesan solid, kuat, dan kaku.
B. Gender Wanita
Gender ini diwakili oleh bangunan berbentuk kurva atau lengkung, yang memiliki kesan dinamis, indah, dan eksotis.
Gender ini diwakili oleh bangunan berbentuk kurva atau lengkung, yang memiliki kesan dinamis, indah, dan eksotis.
Psikologi, ideologi, cara pandang, dan cara mencari solusi oleh arsitek dapat memberi banyak pengaruh kepada bentuk rancangan arsitektur.
sumber di ambil dari :
http://zakeff.students.uii.ac.id/2009/04/27/metafora-dalam-arsitektur/
3.HAKEKAT
Hakekat menyaring dan memusatkan aspek-aspek persoalan yang rumit menjadi keterangan-keterangan gambling yang lebih ringkas. Hakikat mengandung pengertian-pengertian ke dalam aspek yang paling penting dan intrinsic dari benda yang dianalisis. Hakikat merupakan hasil pertemuan dan identifikasi hasil permasalahan.
Inti dari konsep hakikat adalah mencari suatu konsep mendasar dari sebuah perancangan. Apakah hakikat sebuah rumah tinggal? Apa hakikat dari perpustakaan? Apa hakikat dari sebuah rumah sakit, dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang berkaitan langsung dengan hakekat suatu bangunan yang akan didesain, sehingga perancangan yang terbentuk memang sesuai dengan hakikat tersebut.
Seorang arsitek yang mampu mengidentifikasikan hakekat sebuah bangunan adalah Eero Saarinen yang merancang terminal TWA di bandara udara international Kennedy. Bangunan ini mencerminkan dua hakikat dari bandara yaitu pertama sebagai kompleks terminal yang menjadi bagian dari Idlwild (sekarang Kennedy International), suatu bangunan untuk TWA yang khusus mengesanakn dan kedua sebagai sebuah bangunan yang menggambarkan expresi drama keistimewaan dan kegairahan sebuah perjalanan.
Lambang adalah suatu perangkat category hakikat. Lambang mengandung arti bahwa hakikat dapat digolongkan dalam bentuk-bentuk spesifik dan citra-citra yang dapat dimengerti masyarakat.
4.PROGRAMATIK
Konsep jenis ini menekankan pada upaya untuk mengidentifikasi permasalahan pada suatu proyek dan perancangan. Jadi, ketika kita dihadapkan pada suatu perancangan, kenali dahulu permaslaahannnya, identifikasi lebih detail kemudian mencari solusi desain dengan pemecahan berbagai sumber. Hal ini yang disebut dengan programatik atau tanggapan langsung dan pemecahan masalah.
Gyo Obata mengaplikasikan konsep jenis ini dalam merancang Museum Udara dan Ruang Angkasa di Washington DC. Dalam kasus ini Obata berhasil mengidentifikasi bahwa permasalahan utama pada perancangan bangunan tersebut adalah sirkulasi dan orientasi bagi pengunjung yang jumlahnya banyak sekali. Konsep yang dikembangkan sebagai alternative desain adalah mendesain sebuah jalan raya dua tingkat yang menghubungkan serangkaian ruang pameran tertutup. Tiga ruang terbuka banyak tingkat ditempatkan menurut jarak tertentu sepanjang jalan tersebut, baik untuk memajang atraksi maupun untuk menghibur penonton yang bergerak dari satu ruang pamer dengan tema yang satu ke ruang pamer dengan tema berikutnya.
Para pengunjung mempunyai pilihan urutan ruang pamer yang akan dilihat, karena koleksinya terlalu banyak untuk dilihat dalam satu kali kunjungan. Konsep pola sirkulasi bagaikan jalan tingkat ganda akan akan menyebarkan orang-orang (pengunjung) ke seumua ruang tema yang bermacam-macam.
5.CITA - CITA
Cita-cita adalah konsep idel yang dibawa sendiri oleh arsitek kepada masalah yang bersangkutan. Bila arsitek membawa konsep yang tepat bagi sebuah proyek, maka hal tersebutlah yang menjadi inspirasi dan cita-cita tinggi dari si arsitek.
Konsep cita-cita berkaitan erat dengan pengetahuan dan pengalaman sang arsitek tentang perancangan tertentu yang diperoleh melalui proses pembelajaran dan pengalaman panjang dalam mengerjakan proyek atau kasus perancangan yang variatif.
sumber di ambil dari
https://madzhabarsitektur.wordpress.com/2015/09/01/jenis-jenis-konsep-dalam-ilmu-arsitektur/
Komentar
Posting Komentar